Sabtu, 06 Oktober 2018

Review Diskusi Hari ke-10: Cinderella Complex dan Peter Pan Syndrome

Bismillahirrahmanirrahim

Sebelum membahas lebih jauh tentang Cinderella Complex dan Peter Pan Syndrome, kita mengulang dulu tentang fitrah seksualitas.





APA itu Cinderella Complex?

Cinderella complex adalah kecenderungan utk selalu dirawat dan dilindungi terutama oleh laki". 


Ciri Ciri Cinderella Complex


Peter Pan Syndrome




Sebelumnya sudah di bahas beberapa penyebab terjadinya Cinderella Complex & Peter Pan Syndrome.

Dan yang paling perlu digaris bawahi adalah anak-anak kekurangan figure peran Ayah dan Bunda yg seimbang pada masa-masa sebelum Aqil Baligh. Terutama kekurangan peran Ayah, karna masih banyak yg menganggap tugas Ayah hanya mencari nafkah, tanpa terlibat dalam pengasuhan dan pendidikan.

Sehingga ketika dewasa, apalagi sudah berumah tangga, mereka tidak dapat menjalankan peran sebagai Ayah Bunda dengan baik, tidak mandiri, tidak tanggung jawab, karna memang tidak ada contoh dari orang tua, atau... Orang tua mendidik dg cara yg kurang tepat.

Jadi...
Agar hal ini tidak terjadi pada anak-anak kita kelak, tugas kita sebagai orang tua untuk meningkatkan bonding dan akrab dengan anak. Menjadi teladan yang baik & mengajarkan fitrah seksualitas sesuai gendernya, peran ayah dan ibu harus seimbang

Fitrah peran ayah dan bunda harus seimbang


Orang tua perlu akrab dan menjadi sahabat terbaik anak-anak...

Juga mendidik sesuai tahapan usianya

Usia 7-10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, agar anak memahami peran sosialnya, diantaranya sholat berjamaah, bermain dengan ayah, sebagai pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak, serta menghayati peran kelelakian dan peran keayahan, kepemimpinan dan cinta. 

Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya.

Anak perempuan pada usia ini didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Anak akan belajar tentang merawat dan melayani, juga urusan keperempuanan dan keibuan. 

Ibu harus jadi wanita hebat pertama yang dikenang anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya.

Usia 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah.

Anak lelaki didekatkan ke ibu agar belajar langsung dari Ibu bagaimana lawan jenis harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dengan baik. Ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama bagi anak lelaki sekaligus tempat curhat baginya.

Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya di tahap ini, tidak akan pernah memahami bagaimana perasaan, fikiran dan sikap yg baik pada perempuan. Sehingga akan menjadi lelaki dewasa atau suami yang kasar, egois, tidak bertanggung jawab.

Pada tahap ini, anak perempuan didekatkan ke ayah agar memahami secara langsung bagaimana lelaki harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan. Ayahnya harus menjadi sosok lelaki ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya pada lelaki yang dianggap dapat menggantikan sosok ayahnya yang hilang dimasa sebelumnya, mendambakan 'pangeran' yang datang membawa kasih sayang.

#day10
#kuliahbundasayang
#Fitrah seksualitas
#game level11

Review Diskusi Hari ke-9: Pubertas Pada Anak

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah sudah sampai hari ke-9, dan alhamdulillah ini artinya giliran kelompok 4 yang bertugas memandu diskusi yang tak lain adalah kelompok saya sendiri.


Link video berikut adalah pengantar materi diskusi dari kelompok 4: https://www.youtube.com/watch?v=cTfEG6vkz8k&feature=youtu.be

PUBERTAS PADA ANAK LAKI LAKI

Mari kita simak cerpen di bawah ini yang menjelaskan tentang mimpi basah:


“Ma, mimpi basah itu apa?”

Aku nyaris tersedak saat mendadak sulung sepuluh tahunku itu melemparkan tanya di sela aku menyiapkan sarapan. Untungnya, suara adik-adiknya yang riuh rendah menenggelamkan pertanyaan itu. Iapun bergabung dalam keriuhan pagi hari keluarga kecil kami. Akupun terselamatkan.

****

“Ma, mimpi basah itu apa?”

Aw.. pertanyaan itu lagi. Kupikir, sejak pertanyaan pertama beberapa hari lalu itu dia sudah melupakannya. Ternyata aku salah. Ia kembali menanyakannya dengan ekspresi penuh rasa ingin tahunya.

Aku tidak punya pilihan lain selain mencoba mempraktekkan materi kuliah Ihu Profesionalku sekarang. Ternyata seberat ini rasanya. Hufff...bismillah…

Pertama, aku mencoba tetap bersikap tenang dan melancarkan jurus pertama: The Power of Question. Kekuatan pertanyaan.

“Memang kenapa, Kak?”

“Itu lho, Ma. Di kuliahShuhuh tivi kok disebut-sebut.”

Fyuuu… tak sengaja aku menghembuskan nafas lega dan menjadi lebih rileks. Ternyata, ia tidak paham dengan istilah yang ia dengar. Aku memasang jurus kedua: memberikan penjelasan ilmiah yang benar.

Aku bersyukur bahwa komunikasi kami selama ini terjalin dengan baik dan hangat. Komunikasi itu sangat membantuku mendampingi tumbuh kembang anak-anakku. Khusus soal mimpi basah ini, mau tak mau suamiku turut memutar otak untuk menjawab dengan pendekatan “lelaki”.

Alhamdulillah, tahap ini dapat kami lewati dengan baik untuk si Sulung. Apakah sudah selesai? Tentu tidak. Masih ada dua adiknya yang juga laki-laki untuk sampai ke tahap ini pada saatnya nanti. Hahaha. Mari kita nantikan!

******

Mendengarkan sharing seorang ibu tentang anaknya yang menjelang usia baligh itu mengingatkan saya kepada salah satu tulisan seorang psikolog dan pemerhati dunia anak, Ibu Elly Risman. Tulisan penuh rasa prihatin itu semoga membuat para orang tua lebih bijak dalam memandang keseharian putra-putrinya. Khususnya saya sendiri. Inilah tulisannya:

Dear Parents…

Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional? Mengapa demikian?

Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (komik, games, PS, internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak.

Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testoterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga testis mulai memproduksi sperma dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi!

Dear Parents…

Menyiapkan anak kita memasuki masa baligh adalah tantangan besar bagi kita sebagai orang tua. Kelihatannya sepele, namun sangat penting bagi mereka untuk mengetahui seputar masa baligh agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat, lurus, dan benar.

Memang banyak kendala yang kita hadapi: tabu & saru, bagaimana harus memulainya, kapan waktu yang tepat untuk memulai, sejauh mana yang harus kita bicarakan, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk mendobrak kendala-kendala tersebut, namun jika kita tidak melakukannya sejak dini, bisa jadi mereka mendapatkan informasi-informasi yang salah dari sumber yang tidak jelas. Jadi, salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra-putrinya memasuki masa puber/baligh.

Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi. Jarang, para ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya kepada mereka.

Mengapa harus ayah?

Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan ayahnya, daripada dengan ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan? Namun, bila karena suatu hal,ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, ibu lah yang harus mengambil tanggung jawab ini.

Tips menyiapkan anak laki-laki menghadapi mimpi basah untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang apa itu mimpi basah, dan bedanya mani dengan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan antara mani dan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya:

Untuk mani: aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit hingga menjadi agak kuning, taruh di wadah/botol.
Untuk madzi: beli lem khusus seperti lem UHU.
Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya.

Apa saja yang harus disampaikan:
Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa puber/baligh.
      2.  Di awal mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun yakinkan kepada mereka bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.
      3.  Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh. Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya: nak, buah hati papa, jagoan ayah, dll.
     4.  Sampaikan kepada anak kita: tentang mimpi basah & mani
Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah. Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar/mandi junub.


Jika ia melihat hal-hal/gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak, maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi (kita beritahukan contoh cairannya yaitu lem UHU).

Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu. Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Quran.

Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan. Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dulu bagaimana cara menyampaikannya.
Mengapa?
Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang dan berjalan dengan hangat. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik. Selamat mencoba!

Elly Risman

PUBERTAS PADA ANAK PEREMPUAN

Pubertas PADA anak perempuan ditandai dengan dimulainya haid pertama. Untuk itu perlu bagi orang tua untuk mempersiapkan anak perempuan agar siap dengan haid pertama nya. Dari hasil sharing dengan peserta diskusi ternyata banyak dari mereka yang ternyata belum mengerti apa apa tentang haid sehingga menjadi bingung saat tamu ini datang.


Kapan biasanya haid pertama terjadi?



Penting juga untuk menjelaskan ke anak anak kita kenapa haid hanya terjadi pada perempuan



Apa tanda tanda akan datangnya menstruasi pertama?


Perlu disiapkan untuk haid pertama:


Berikut adalah tips cara menjelaskan pada anak:


#day9
#kuliahbundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

Jumat, 05 Oktober 2018

Review Diskusi Hari ke-8 : Save Our Child


APA itu FITRAH SEKSUALITAS?



Tantangan

Ternyata , makin canggih nya teknologi , ada plus dan minus nyaaa ..


Yang paling bahaya nih , semakin terbuka akses berbagai informasi untuk siapa saja tanpa pandang usia .
Salah satunya bahaya pornografi

Naah semakin canggih teknologi ini pastinya banyak juga konten2 pornografi di dalamnya...

kemudian muncullah istilah predator sex... di dunia maya maupun di dunia nyata.

ini menurut bu Elly Risman, bahwa anak2 yang menjadi sasaran bisnis pornografi adalah kelas 4 sampai 6 SD. karena anak2 ini biasanya mulai dalam keadaan Blast seperty lonely atau sendiri, merasa bosan, capek karena beban sekolah yang semakin berat.

akhirnya anak2 ini mulai membuka internet, ndelalah pas ada konten mbak2 yg terbuka sedikit auratnya, awalnya mereka kaget, namun mereka mulai penasaran, akhirnya mulai mencari gambar yg agak terbuka, trus meningkat hingga sampai tahap akhir yg terbuka semua.....

kecanduan pornografi ini bisa berakibat rusaknya otak anak bagian pre frontal cortex, yaitu bagian pengambilan keputusan, merencanakan masa depan, norma2 dll.

SOLUSI

Yang paling penting adalah, bekali anak dengan ilmu. dan orang tua nya juga so pasti harus tau duluan tentang ilmu2 sex education serta ilmu agama. jaga kelekatan anak dengan baik.


*PENUTUP PRESENTASI* 

Cerita si aksa 😍
https://youtu.be/oqNyOoX-4e4

Sentuhan boleh 😘
https://youtu.be/eqVbDan3RTs

Pertanyaan dan jawaban saat diskusi

1. Kalo untuk anak yang sdh kecanduan situs2 buruk gtu, gmna ya mbak ?...anaknya masih kelas 2 SMP dan gaulnya ma tmn2nya yg mngkin punya habit sama .. Sementara ortu sprtinya ta ada prhatian, mnkin karena pengetahuan yg kurang, maklum orang desa mbak ..

Jawaban:

kalau sudah kecanduan ya seperti narkoba mba, harus ditangani dengan bantuan profesional. karena efek dari pornografi itu sama seperti narkoba, menimbulkan kerusakan otak. harus diterapi dan bener2 dijauhkan dari dunia pornografi. dukungan keluarga yang paling penting mba. dan pendekatan agama insyaAllah bisa.

Peran sekolah melalui pendidikan agama juga penting.  Sekolah juga bisa mengadakan seminar untuk memberdayakan orang tua dlm mendidik anaknya terutama utk pendidikan seks. Tujuannya agat ortu lebih terbuka saat berdiskusi dg anak soal seks

2. Biasanya ank saya klo pas di mall liat ada yg pke bju terbuka trus bilang rda keras..' mah itu auratny keliatan, g pke bju'.. Emg bukan muslim..
Sy kdg g enk mba... Enakny gmn y?krn persepsiny yg ajarany boleh buka bju non muslim.. Jd kdg sy g enk tkut non muslim dgr...

Jawaban:

Anaknya usia brapa mbak ? 
Bersyukurlah bahwa si anak bener bener sudah menangkap apa yg kita jelaskan tentang apa yg boleh dan apa yg tidak 😍
Kalau saya , misal orang yg dibicarakan merasa tidak nyaman , senyum dan minta maaf aja mbak . 
Kemudian berikan pengertian kepada anak . 
Menurut saya , selama yg ngomong anak anak , orang dewasa masih menganggap hal tersebut lucu 😊

3. Merajukk berita yang baru2 ini ada tentang predator sex, untuk para korban, treatment yang tepat bagaimana? Mengingat, salah seorang sahabat saya waktu kuliah cerita, dia jd gay setelah dimangsa tetangganya di usia 7. Dan akhirnya lama2 menikmati 😒

Jawaban:

seorang anak yg pernah jadi korban pelecehan seksual berpotensi kecanduan / menjadi predator sex. 
Kenapa kecanduan krn aktifnya hormon dopamin. Hormon yg menyebabkan seseorang merasa nyaman.
Krn merasa nyaman (baca keenakan)  maka akan terus mengulang hal yg sama

nah inilah mba, kalau dahulunya dia menjadi korban pelecehan sex biasanya waktu dewasanya dia juga melakukan hal yang sama. sepertinya hal inilah yang diharapkan oleh predator sex diluar sana. oleh karena itu kalau anak sudah menjadi korban harus lapor, dan mendapatkan treatment yang tepat oleh psikolog atau paramedis. attachment orang tua dan anak harus selalu dijaga. karena pasti anak menjadi trauma.

#day8
#kuliahbundsay
#FITRAH SEKSUALITAS
#gamelevel11

Review Diskusi Hari ke-7 "Menikah Dini dan Tantangan Gender pada Usia Baligh"


Bagaimana rasanya bila suatu saat anak kita mengatakan ini? Bagaimana sikap kita?

Suatu hari saat kita mengalami ini jangan sampai panik, justru sebaliknya harus bersyukur.



Nahhh kalo kemarin kita sudah belajar mengenalkan fitrah seksualitas pada anak anak utamanya sejak dini, berikutnya tahap selanjutnya kita perlu *mengokohkan* fitrah seksualitas tersebut.

Perjalanan pengokohan tersebut tidak mudah tentunya, makaaa, sebagai orang tua kita perlu mempersiapkannya


Bagaimana dengan pernikahan dini? tepatkah?





#day7
#kuliahbundsay
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

Review Diskusi Hari ke-6 "MENUMBUHKAN FITRAH SEKSUALITAS DI JAMAN MILENIAL"

Tantangan di Jaman Milenial

Fenomena remaja jaman now, seperti sudah tidak punya rasa malu, ada apa dengan remaja jaman now?


Nah, kira-kira apa sih yang membuat fenomena seperti itu semakin marak kalangan anak muda zaman now?

Pemakaian gadget tanpa batasan itu adalah salah satu penyebab pubertas dini pada anak.

Salah satu penyebab maraknya fenomena tersebut adalah terjadinya pubertas dini, yaitu perubahan tubuh anak menjadi dewasa (pubertas) di usia yang lebih awal. Seorang anak  perempuan dianggap mengalami pubertas dini ketika usianya belum mencapai 8 tahun, sedangkan pubertas dini pada anak laki-laki terjadi ketika usianya belum 9 tahun saat mengalami pubertas untuk pertama kalinya. Anak laki-laki ditandai dengan mimpi basah dan anak perempuan ditandai dengan menstruasi.

Dan dalam suatu penelitian ditemukan fakta bahwa rata-rata keperawanan di Indonesia lepas pada usia 19 tahun. Sebagai perbandingan, di Singapura, Cina dan India rata-rata hubungan seks pertama dilakukan pada usia 22 tahun.

Lalu apa penyebab terjadinya pubertas dini ini?



Nah semua hal-hal besar yang sudah bikin kita tercengang di atas, ternyata kalau dirunut akibat dari hal-hal kecil yang mungkin seringkali kita abaikan berikut ini:

1.Kurangnya penanaman rasa malu di diri anak-anak dan tidak dikenalkannya anak-anak tentang batas-batas auratnya sejak dini. Bisa dilihat di sekeliling kita masih banyak anak laki-laki yang dibiarkan/ diajarkan BAK di luar rumah/ di got, masih banyak anak balita yang dibiasakan ganti baju di ruang publik (ruang tamu/ teras rumah), masih banyak anak-anak perempuan yang tak dibiasakan mengenakan legging/ celana dalaman saat memakai rok jadi celana dalamnya kelihatan.
2.Tidak adanya pendidikan seksualitas sejak dini. Contohnya banyak anak-anak kelas 5-6 SD yang sudah mulai haid tanpa dibekali informasi yang tepat dari orangtua. Jangankan bagaimana cara membersihkan tubuh dan menjaga dirinya, bagaimana cara mengenakan pembalut saja banyak yang tidak tahu.
3.Batasan pemakaian gadget yang tidak diatur dengan jelas. Yang penting anak anteng, biar kekinian, kasihan kalau nggak punya sedangkan teman-temannya punya menjadi alasan pemberian gadget pada anak-anak. Akhirnya energi anak yang berlebih tidak tersalurkan dengan baik karena lebih banyak bermain gadget. Energi berlebih yang tidak tersalurkan ini bisa membuat anak-anak berselancar ke tempat-tempat yang tidak semestinya di dunia maya.

Benang merah dari semua tantangan yang kami jabarkan di atas ternyata terkait dengan fitrah seksualitas yang tidak ditumbuhkan dengan baik.

SOLUSI

1. Bekali anak anak informasi yang benar tentang pubertas.





2. Bertumbuh bersama anak anak

Salah satunya bisa dengan meluangkan waktu setiap harinya beraktifitas bersama anak anak.


3. Orang tua menjadi RUMAH yang NYAMAN untuk anak

Caranya dengan orang tua menjadi idola bagi anak anaknya.



#day6
#minangkabau
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

Rabu, 03 Oktober 2018

Review Diskusi Fitrah Seksualitas Hari ke-5

METODE PENGENALAN FITRAH SEKSUALITAS PADA BALITA

Pernahkah mendapat pertanyaan seperti ini dari anak kita?


Kalau menjawab pertanyaan anak-anak seputar fitrah seksualitas , kira-kira nih... *pakai media* ga ya?

TANTANGAN dan SOLUSI

Sering kali kita kewalahan dg pertanyaan anak-anak seputar fitrah seksualitas.. teruuusss sering kali juga kita menemui hambatan .. yang menuntut kita harus berpikir kreatif..

" *Kira kira mau jawab gimana ya nanti* ? 

Solusi

A. Membatasi dan menyeleksi tontonan televisi, YouTube dan video pada anak balita

==> kita pilih kan tontonan dan channel yang berisi Konten yang baik. Berarti-hati lah saat memilih kan kartun pada anak, sebab terkadang ada beberapa kartun yang secara tersembunyi menampilkan tokoh LGBT dalam cerita nya.

==> duduk lah bersama anak saat mereka sedang menonton televisi atau video apapun. Sembari kita menjelaskan kepada mereka cerita di dalam video tersebut serta bisa meluruskan jika ada yang menyimpang

==> jika anak kita tadi menonton video atau televisi di rumah tetangga atau teman nya, maka tanyakan kepada anak kita isi cerita video tersebut.

B. Mengajarkan anak untuk tidak BAK di sembarang tempat

πŸ‘‰πŸ»πŸ‘‰πŸ» tips ini telah digunakan saat berpergian jauh
● siapkan pampers baru
● plastik atau tas kresek
● air bersih di aqua botol
● tissue basah

Jika anak sudah lulus toilet training, atau sedang dilatih TT.. saat anak minta BAK.. 

πŸ‘‰πŸ» masukkan pamper ke dalam tas kresek ..dg kondisi dipanjangkan seperti memasang pembalut
πŸ‘‰πŸ» tempatkan dg posisi yang pas agar urine tidak mencar kemana mana

🌸 Ajarkan anak untuk selalu BAK di rumah atau di kamar mandi. Ajak mereka ke kamar mandi meskipun mereka sedang asyik bermain dengan kawan nya. Agar anak faham dimana tempat untuk BAK, juga tau adab membersihkan nya agar sehat alat kelamin nya.

C. Mengajarkan rasa malu dari dalam rumah


🌻🌻Orangtua menjelaskan tiga waktu privasi yang melarang anak untuk masuk ke kamar ortu, yaitu sebelum subuh, setelah dzuhur dan setelah isya (QS. An Nuur : 58)

🌻🌻Orangtua memberikan contoh baik di dalam rumah, misalkan berganti pakaian di dalam kamar tanpa terlihat anak, tidak berciuman bibir di depan anak-anak, tidak memakai pakaian yang menunjukkan aurat terbuka di depan anak-anak (misalkan lingery, daster pendek, hot pants, u can see)

🌻🌻Mengajari anak bagian tubuh yang boleh terlihat dan yang tidak boleh terlihat teman nya, juga tidak boleh disentuh orang lain. (aurat anak dibawah usia 3 tahun belum ada, aurat anak usia 4 tahun meliputi kemaluan & pantat, juga yang tertutup pakaian)


D. Memisahkan kamar tidur anak laki-laki dan perempuan sejak masih balita

*_bila terpaksa hanya ada satu kamar, maka pisahkanlah ranjang tidur nya_*
*_bila terpaksa hanya ada satu ranjang, maka pisahkanlah selimut nya_*

E masalah menumbuhkan fitrah seksualitas sejak dini. Berikut prinsip menumbuhkan penjelasan fitrah seksualitas dr ust. Harry Santosa

F. Mandi tidak bersamaan

🐾 Biasakan sejak kecil untuk mandi sendiri-sendiri, meskipun anak-anak memiliki gender yang sama.
🐾 Keluar kamar mandi harus mengenakan baju atau seminimal mungkin menggunakan handuk.

BEBERAPA MEDIA YANG EFEKTIF UNTUK MENGENALKAN FITRAH SEKSUALITAS PADA BALITA

1. Gambar/ poster
Contoh media berupa gambar



2. Permainan ular tangga Aku Anak Berani

3. Lagu dan video
Contoh video sentuhan boleh

Kesimpulan

Jika semua tahap usia fitrah seksualitas berkembang paripurna, maka kelak anak laki laki kita akan tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati begitu jauh dengan anak perempuan kita akan tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati yang tidak mudah tergerus oleh zaman.



Sumber Referensi



#day5
#kuliahbundasayang
#fitrah seksualitas
#gamelevel11


Review Diskusi Fitrah Seksualitas Hari ke-4

Alhamdulillah sampai hari ke-4.

Awal diskusi kami disuguhi gambar public figure ini:


Adakah yang tahu siapakah mereka? 




  1. Yup mereka itu Ellen, Kristen Stewart dan Sam Smith, adalah bbrp public figure yg sudah terang2an mengakui bahwa mereka penyuka sejenis πŸ˜”


Bagaimana di Indonesia?


Bbrp gbr yang ditampilkan disini adalah sebagian kecil dr kenyataan yg mungkin kita jumpai sehari hari.


Masalah fitrah seksualitas ini sangatlah luas. Masalah penyuka sejenis, lgbt adalah bagian dr hal tersebut.

Berikut ini beberapa pertanyaan dan pembahasan nya dalam diskusi mlm ini:

1. Saya pny teman laki2 sdh menikah, kdg2 sukacurcol japri ke saya. Curcolnya agak jujur gtu. 🀭🀭

Jadi gni,klo menurut sy dia itu type org yg suka berteman dg siapapun tak pandang2. Cm hny sj saat berteman dg teman laki2nya (yg dianggap khusus)  sebutan kedia itu BF. Awalnya dia ngejelasin BF y best friend. Tp suatu saat ad yg bkin ak janggal,dia telfon2an dg teman laki2ny (kebetulan dload speaker) sy denger ada sapaan kata "sayang", "say" gtu. Prnh WA  ke saya jg isinya "say, lg ngapain". PdhlbBahasa dia ke sy gak begitu bngt,  tak bales, katanya salah kirim. Sy jd semakin curiga dan merasa kasihan jg. Bagaimana dg istrinya.  Tahukah? 

Yg sy tanyakan,,
🌱  pertemanan yg sprt itu kira2 trmsuk penyimpangan fitrah seksual gak? 
🌱 bagaimana cara sy meluruskannya?  Perlukah sy cerita kpd istrinya?  Sy kasihan pd istrinya, biar dia tau dan jg bantu meluruskan...

Jawaban:
Mencoba menanggapi ya mba... 
Menurut saya terkadang masyarakat kita masih terlalu membeda2kan. 
Ketika 2 orang perempuan berteman panggil "say, beib... dll" *itu normal*
Kalo laki2 sepertinya tabu yang begitu... bisa jadi sebenarnya sama saja, tapi karena stigma di masyarakat jadi terkesan kurang pantas.

Termasuk penyimpangan fitrah seksual atau tidak? Kita tidak bisa hanya melihat dari nama panggilan khusus aja, harus dilihat juga gaya pertemanannya seperti apa? Menurut mba Puji apakah itu berlebihan untuk pertemanan antara 2 orang laki2 seperti itu.

Kemudian untuk masalah istrinya... ini yang sulit ya, karena menurut saya bukan wewenang kita untuk ikut campur urusan RT orang, tapi disisi lain mbak Puji menjadi tempat curhat dan menurut mbak "ada sesuatu yang kurang etis" terjadi disini. 
Saran saya coba ngobrol pelan-pelan dengan istrinya, coba lihat dulu sudut pandang sang istri bagaimana. Jangan langsung main beberkan fakta soal suami, dimana menurut saya belum tentu ada sesuatu yang tidak patut terjadi disini

- tambahan penjelasan: saya punya saudara yang juga begini mbak puji,masih sepupu..kalau manggil temennya cin,say..pdhl sesama lelaki,gayanya emang agak "melambai" tp secara fitrah seksualitas dia normal,dia sudah punya istri dan 2 anak..karena istrinya tau dr awal kalau suaminya seperti itu ya dia terima saja dan alhamdulillah sampai sekarang rumah tangganya harmonis sudah sekitar 11 tahun mereka menikah

Berbicara fitrah seksualitas, kita berbicara mengenai bagaimana *cara pikir, cara merasa dan cara bertindak* sesuai dengan gendernya laki-laki sejati atau perempuan sejati.

Apakah salah bila seorang laki2 memanggil sayang atau say dengan temannya sesama lelaki? Mungkin sebagian ada yg bilang salah atau justru tidak, selama panggilan sayang itu hanya sebatas panggilan hanya dlm tuntutan pekerjaan misalnya. Tapi, siapa yg bisa menjamin? Lingkungan adalah faktor yang besar pengaruhnya.

Sebagai org dewasa/ortu kita dituntut utk mjd contoh yg benar dan baik agar anak bisa tegas menyatakan dirinya sebagai lelaki tulen atau perempuan tulen.

Apakah pertemanan seperti itu menyimpang? Tidak bs juga kita langsung menilai ini menyimpang tanpa ditunjang info2 valid lainnya. Atau tanpa kita tahu apakah maksud dr si teman ini dengan sebutan sayang.

Bagaimana cara meluruskannya? Selama kita blm tahu persis apa yg terjadi, tidak salah sampaikan saja langsung ke temannya bahwa kita merasa ga nyaman, risih atau janggal dengan gaya dia, menyebut dan menggunakan kata sayang ke teman lelakinya. Cari tau alasannya mengapa menggunakan kata tersebut. Nah, bila dari alasannya kita sdh dapat menyimpulkan bahwa ada yang salah, silahkan sarankan teman ke ahlinya.

2. terkait poin tantangan :
- Bagaimana pendapatnya ttg artis yg di layar kaca berpenampilan banci, tetapi di dunia nyata dia (mungkin) paham kodratnya sbg lelaki, dan tetap berpenampilan lelaki. Apakah itu juga tetap dikatakan penyimpangan fitrah seksualitas?

- bisa tolong dijelaskan lebih detail, apa itu hal2 yg tak tampak/lumrah ? Beserta contoh

Jawaban:
 Jawaban 
- Puji Lestari
Saya mencoba menjawab ya mbak, menurut sy klo memang di dunia nyatanya dia tetap berpenampilan normal dan menjalankan fitrah seksualitasnya juga secara "normal" berarti dia tidak menyimpang dari fitrahnya. Dia berpenampilan banci mungkin karena memang tuntutan pekerjaannya seperti itu.

-sri indahyani
Itulah case yang kami soroti dan cukup menggelitik bagi kami di kelompok 3. Kenapa, harus berpenampilan dan bertingkah banci untuk bisa disukai atau tampil? Dan mengapa juga masyarakat pada umunya lebih menyukai figur2 seperti ini muncul di layar kaca? Ada rating yg mjd tuntutan disebuah acara TV dan biasanya acara dengan host bergaya banci ini, cukup tinggi atau diminati. Tapi terlepas dari itu, apakah ini penyimpangan fitrah seksualitas? Selama dalam kehidupan nyata mereka menjalankan perannya sebagai lelaki sejati, kami pikir ini bukan penyimpangan TETAPI ini bukanlah contoh yang tepat. 

Maka, mulailah dari kita, sebagai ortu atau orang dewasa dilingkungan terdekat anak utk mampu menjadi role model yang tepat dan benar.

Jawaban untuk Poin 2 
- Sri Indahyani IP Misal : sikap Ayah di rumah yang kurang/tidak peduli dengan tugas2 domestik. Semua dibebankan ke istri. Karena asumsi banyak orang bahwa urusan pekerjaan domestik adalah kewajiban istri. Hal2 seperti ini bisa jd role model anak bahwa anak2 laki2 nggaj ngurusin yg begini. Dan itu dianggap lumrah oleh sebagain orang. Karena pola pendidikan patriaki yg turun temurun. Atau seringkali tanpa sadar ortu serigkali berusaha memudahkan semua masalah/tantangan yg dihadapi anak. Misal, 2 anak yg berselisih, ortunya ikut2an (pdhl yg sering tjd, anak mampu kok utk menyelesaikan perselisihannya). Ada masalah antar teman di skeolah, ortunya yg maju untuk menyelesaikan.

3. Didikan ortu yg bagaimana yg bs menghambat Fitrah seksualitas tumbuh dengan optimal?

Jawaban: sama dengan pertanyaan ke-2.

Alhamdulillah diskusi berjalan lancar dan seru malam ini.

#day4
#kuliahbundsay
#FitrahSeksualitas
#gamelevel11






Review Diskusi: Pentingnya Mengenalkan Perbedaan Gender pada Anak

Bismillahirrahmanirrahim

Game Level 11 "Fitrah Seksualitas" kuliah bunda sayang Institut Ibu Profesional memasuki hari ketiga, kali ini tema diskusi yang diambil yaitu: Pentingnya Mengenalkan Perbedaan Gender pada Anak. 

APA ITU FITRAH SEKSUALITAS

Adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya, yaitu bagaimana seorang laki laki berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagimana laki laki juga bagaimana seorang perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan. 
(Ust. Harry Santosa, FEB)

PENTINGKAH DIBANGKITKAN? MENGAPA?

Sangat penting dibangkitkan agar anak mengenal perannya sesuai dengan gender baik dalam keluarga ataupun masyarakat.

APA TANTANGAN YANG DIHADAPI BERKAITAN DENGAN GENDER?

Gender diartikan sebagai perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki laki (The Asian Parent).
Gender dipersoalkan karena secara sosial telah melahirkan perbedaan peran, tanggung jawab, hak serta ruang aktifitas antara laki laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat.

KONSEP YANG SALAH DALAM MASYARAKAT

Sejak kecil anak di kotak kotakkan dalam permainan seperti anak perempuan harus main dengan boneka, barbie atau masak masakan. Anak laki laki identik dengan permainan mobil mobilan, action figur, atau polisi polisian. Anak laki laki adalah kebanggan, sedang anak perempuan bertugas memasak, mencuci dan menyapu, sedang anak laki laki tidak.

SOLUSI

Orang tua tidak mengkotak kotakan permainan anak. Semua permainan sama tidak membawa pengaruh terhadap gender. Anak laki laki sm anak perempuan sama, sama sama harus dijaga dan diperhatikan. Pekerjaan rumah tangga adalah tugas bersama antar anggota keluarga.



#day3
#kuliahbundsay
#fitrahseksualitas
#gamelevel11




PEMYIMPANGAN FITRAH (KURANG MENIKMATI PERAN MENJADI IBU

FITRAH SEKSUALITAS

By: ustadz Harry santosa

Punya suami yang kasar? Kaku? Garing dan susah memahami perasaan istrinya? Tidak mesra dgn anak? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ibunya ketika masa anak sebelum aqilbaligh.

Punya suami yang “sangat tergantung” pada istrinya? Bingung membuat visi misi keluarga bahkan galau menjadi ayah? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ayahnya ketika masa anak.

Kok sebegitunya?

Ya! karena figur ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, tentu agar fitrah seksualitas anak tumbuh indah paripurna.

Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir.

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.

Riset banyak membuktikan bahwa anak anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing (anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan, curiga pada hubungan dekat dsbnya.

Jadi dalam mendidik fitrah seksualitas, figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai AqilBaligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap.

Usia 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada menyusui, di usia 3 – 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.

Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga anak di usia 3 tahun dengan jelas mengatakan “saya perempuan” atau “saya lelaki”

Bila anak masih belum atau tidak jelas menyatakan identitas gender di usia ini (umumnya karena ketiadaan peran ayah ibu dalam mendidik) maka potensi awal homo seksual dan penyimpangan seksualitas lainnya sudah dimulai.

Ketika usia 7 – 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, karena di usia ini ego sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah punya tanggungjawab moral, kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat.

Maka bagi para ayah, tuntun anak untuk memahami peran sosialnya, diantaranya adalah sholat berjamaah, berkomunikasi secara terbuka, bermain dan bercengkrama akrab dengan ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak, serta menghayati peran kelelakian dan peran keayahan di pentas sosial lainnya.

Wahai para Ayah, jadikanlah lisan anda sakti dalam narasi kepemimpinan dan cinta, jadikanlah tangan anda sakti dalam urusan kelelakian dan keayahan. Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya. Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tatacara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi seorang lelaki.

Begitupula anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Maka wahai para ibu jadikanlah tangan anda sakti dalam merawat dan melayani, lalu jadikanlah kaki anda sakti dalam urusan keperempuanan dan keibuan.

Ibu harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang anak anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya. Ibu pula orang pertama yang harus menjelaskan makna konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan.

Jika sosok ayah ibu tidak hadir pada tahap ini, maka inilah pertanda potensi homoseksual dan kerentanan penyimpangan seksual semakin menguat.

Lalu bagaimana dengan tahap selanjutnya, usia 10 – 14? Nah inilah tahap kritikal, usia dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan.

Di tahap ini secara biologis, peran reproduksi dimunculkan oleh Allah SWT secara alamiah, anak lelaki mengalami mimpi basah dan anak perempuan mengalami menstruasi pada tahap ini. Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan lawan jenis.

Maka agama yang lurus menganjurkan pemisahan kamar lelaki dan perempuan, serta memberikan warning keras apabila masih tidak mengenal Tuhan secara mendalam pada usia 10 tahun seperti meninggalkan sholat. Ini semua karena inilah masa terberat dalam kehidupan anak, yaitu masa transisi anak menuju kedewasaan termasuk menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki, dan peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.

Maka dalam pendidikan fitrah seksualitas, di tahap usia 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah. Apa maknanya?

Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang lelaki yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya, yaitu ibunya, bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata perempuan bukan kacamata lelaki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya di tahap ini, tidak akan pernah memahami bagaimana memahami perasaan, fikiran dan pensikapan perempuan dan kelak juga istrinya. Tanpa ini, anak lelaki akan menjadi lelaki yg tdk dewasa, atau suami yang kasar, egois dsbnya.

Pada tahap ini, anak perempuan didekatkan ke ayah agar seorang perempuan yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka disaat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok lelaki terdekatnya, yaitu ayahnya, bagaimana lelaki harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata lelaki bukan kacamata perempuan. Bagi anak perempuan, ayahnya harus menjadi sosok lelaki ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya pada lelaki yang dianggap dapat menggantikan sosok ayahnya yang hilang dimasa sebelumnya.

Semoga kita dapat merenungi mendalam dan menerapkannya dalam pendidikan fitrah seksualitas anak anak kita, agar anak anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak anak perempuan kita tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati.

Agar para propagandis homo seksualitas tidak lebih pandai menyimpangkan fitrah seksualitas anak anak kita daripada kepandaian kita menumbuhkan fitrah seksualitas anak anak kita. Agar ahli kebathilan gigit jari berputus asa, karena kita lebih ahli dan berdaya mendidik fitrah anak anak kita.

Salam Pendidikan Peradaban

#pendidikanberbasisfitrahdanakhlak

Itu adalah pengantar materi diskusi fitrah seksualitas hari kedua.

Berikut adalah materi yang disampaikan kelompok 2










Berikut beberapa pertanyaan dan jawaban yang sempat di bahas:

1. Nurul - Pekalongan

Assalamu'alaikum

Mbak mau tanaya ya, kesalahan pendidikan fitrah seksualitas yang bagaimana yang membuat seorang perempuan akan bersikap tidak baik ketika menjadi seorang ibu? 

✓ sesuai dengan tahapan pendidikan fitrah sexual pada usia 7-10 tahun anak didekatkan dengan orangtua sesuai dengan gendernya, agar mampu mengembangkan potensi sesuai dengan sexualitasnya. Maka pada usia ini dekatkan anak perempuan dengan ibunya agar peran  keibuan dan kewanitaannya bangkit. Dalam hal ini ibu mampu menjadi teladan dalam bersikap bagi anak2nya terutama anak perempuannya.

Sehingga ketika pada tahap ini peran ibu tidak melekat dengan baik dalam diri anak perempuannya maka bisa dimungkinkan anak perempuan yang sudah beranjak dewasa dan kini sudah mempunyai anak dia akan mencopas apa pola asuh yang dulu dia terima dari ortu terutama ibunya.

Apakah ibu yang mudah emosi karena lelah dan padatnya jobdescription sebagai ibu, tidak punya ketahanan emosi yang baik itu juga disebabkan salah atau terlambatnya pendidikan fitrah seksualitas diterapkan?

✓ banyak faktor yang menyebabkan, salah satu dimungkinkan karena ada tahap pendidikan fitrah sexualitas yang belum tuntas. Ibu yang mudah lelah dan padatnya jobdesk sebagai seorang ibu sehingga tidak mempunyai ketahanan emosi yang baik salah satu "obat mujarab" nya adalah dukungan seorang suami. 
Jadi ketika beban ibu sudah berat namun suami sangat perhatian dengan istri, mau mendengarkan keluh kesah, mampu berempati dan mau berbagi tugas maka beban itu Insya Allah akan berkurang...sehingga emosi ibu akan lebih stabil
Maka pada tahap usia 10-14 tahun mengapa anak perlu didekatkan dengan lintas gendernya, supaya anak perempuan belajar dari figur ayahnya bagaimana lelaki yang baik sebagai suami maupun ayah..sehingga dia nanti mendapatkan suami dan ayah bagi anaknya yg juga mempunyai figur ayah yang baik

2. Saya tertarik sekali dg kalimat "aku ingin menjadi seperti ibu. Keren banget,". 
Bisakah saya diberikan contoh harus mulai darimana supaya anak perempuan saya bisa mengidolakan saya?. Anak saya baru 6 bulan. Kadang" saya pasang muka marah gitu ketika dia makannya sambil rewel atau ketika saya masih banyak kerjaan dan dia pengennya diajakin main terus. Saya takut saya jadi ibu yg ditakuti, bukan diidolakan.. πŸ™ˆπŸ™ˆ


✓ nah ini...sepertinya banyak ya ibu yg merasakan seperti ini...termasuk saya salah satu anggota nya🀭

Astagfirullah...semoga saya segera dilembutkan hati  dan tidak mudah emosi πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»

Saya jadi teringat cerita Bu Septi ketika acara field trip di Lebah Putih tentang ibu beliau...kenangan Bu Septi terhadap Sang Bunda sangat melekat dengan indah...dimana yang terkenang oleh Bu Septi akan ibundanya adalah ibu yang selalu tersenyum bahkan ketika putra putrinya melakukan sesuatu yang "menggelitik" hati dan emosi. Bahkan dalam kondisi capek Sang Bunda tidak pernah absen membacakan buku cerita walau putra putri sudah terlelap tidur.
Jadi mungkin bisa disimpulkan anggota keluarga dimana salah satunya adalah anak adalah klien utama kita (ibu) sooooo berikan service excellent bagi mereka. Ketika bertemu klien kantor saja kita bisa bersikap baik, ramah dan manis...apalagi terhadap klien utama kita yaitu keluarga

3. Dalam pendidikan seksualitas supplay keayah dan keibuan sangat dibutuhkan. Namun jika dalam keadaan salah satunya tidak ada/ single parent itu bagaimana?

🌱 Ada beberapa cara untuk bisa mengisi figure yang hilang sehingga anak tetap tuntas fitrah seksualitasnya. Pada anak yang broken home selain dengan menikah lagi, bisa juga dengan mengisi figur yang hilang tersebut dengan memperoleh figur dari kakek/nenek, paman/tante atau bahkan gurunya.

kemudian untuk kasus anak yang dititipkan ke daycare bagaimana?

Jika alasannya karena sesuatu yang sifatnya darurat harus menitipkan anak di daycare, sebaiknya pastikan beberapa hal

a.. Day Care yang dipilih adalah yang mengoptimalkan peran orangtua dalam prosesnya
b. Orang tua tetap bertanggung jawab pada penumbuhan seluruh potensi fitrah,  diharapkan orang tua tetap berkomunikasi dan kerjasama kan dengan Day care yang dipilih.
c. Manfaatkan waktu ketika bersama anak dengan sebaik baiknya

Namun jika masih memungkinkan bisa diasuh di rumah agar tetap bisa mendapatkan figur untuk menuntaskan fitrah seksualitasnya.

4. Bagaimana cara mengatasi para perempuan yang mulai kehilangan sisi feminitasnya, sedang notabene sekarang dia sudah menjadi ibu? Bagaimana agar mereka bisa berperan sesuai gendernya dengan maksimal? Apa harus belajar fitrah seksualitas lagi dari awal?


🌞Hal seperti ini prnh sy temui, kebetulan teman saya.  Dr sekolah smpe punya anak 1 dia tomboy banget.  Tp setelah pnya anak kedua dan ketiga lambat laun sisi kefeminitasnya muncul. Tentunya tak lepas dr dia berusaha dan belajar menempatkan diri sesuai gendernya. Krn dlm perjalanan membersamai anak2 mereka (kebetulan punya anak perempuan jg)  dia tdk mau anak2nya meniru tingkah ibunya (yg agak tomboy) . Dukungan pendekatan penuh dr seorang ibu dan suami pun jg perlu. Krn belajar dan berusaha seorang diri tidaklah maksimal.

#day2
#kuliahbundsay
#fitrahseksualitas
#gamelevel11