Jumat, 22 Desember 2017

Hari Ibu Tahun Ini Special

Bismillahirrohmanirrohim

Setiap tanggal 22 Desember telah menjadi kesepakatan umum penduduk bumi ini diperingati sebagai Hari Ibu. Bagi saya pribadi sebenarnya menganggap peringatn Hari Ibu sebagai hal yang biasa biasa saja dan bahkan jarang sekali ikut memperingatinya. Karena sejatinya setiap hari adalah hari ibu, kalau hal hal yang biasa dilakukan orang-orang di hari ibu sebenarnya bisa dilakukan kapan saja tidak perlu menunggu momen hari ibu. Terlebih sosok Ibu memang adalah sosok yang paling dekat dengan anak-anaknya, paling banyak berkorban demi anak-anaknya jadi sangat pantaslah jika Islam mengajarkan agar setiap anak menghormati ibunya 3x dari ayahnya.

Namun berbeda dengan tahun ini, karena anak-anak sudah mulai besar sehingga sudah cukup mampu menghapal dan mengingat suatu hari dan juga di dukung obrolan -obrolan di sekolah yang sering menyebut nyebut hari ibu. 

Suatu hari di akhir bulan Nopember saya mendengar Kak Aila (anak pertama) memprovokasi adik-adiknya, dia mengatakan bahwa sebentar lagi Hari Ibu lho..Ayuk kita nabung dari uang saku untuk membelikan kado buat umi di hari ibu. Dan dengan antusias adik adiknya pun menyambutnya dengan gembira. Mereka pun mulai bertanya sekarang tanggal berapa dan mulai berhitung tanggal 22 Desember masih kurang berapa hari lagi. Bahkan mereka pun sempat menanyakan hadiah apa yang umi inginkan. Mulai dari menawarkan kerudung, sandal, dompet, buku,dll. Saya pun menjawab apa saja hadiahnya pasti umi suka karena umi tahu kalian memberikannya dengan cinta.

Namun seiring berjalannya waktu, suatu hari kadang mereka bisa menyisihkan uang sakunya, namun dilain hari godaan jajan dan mainan membuat habis tak bersisa uang sakunya. 

Beberapa hari sebelum hari yang dinanti tiba, Kakak Aila dan Kakak Saarah mulai berinisiatif membuat kartu ucapan Selamat Hari Ibu sederhana dengan bahan-bahan seadanya. Kakak Aila membuat kartu ucapan berbentuk Bendera Merah Putih, sedang Kakak Saarah membuat kartu ucapan berbentuk Hati berwarna merah putih.

Tanggal 21 Desember mereka kembali ingat bahwa besok hari ibu, dan mereka bermaksud membeli kado, akhirnya mereka mengambil uang dari "Celengan Ayam mereka" masing-masing Rp 20.000 dan mulai berpikir hadiah yang akan diberikan.

Taraaa, inilah kado ketiga buah hatiku di Hari Ibu tahun ini...





Ada cerita lucu saat mencari kado, saya berusaha membebaskan mereka memilih apa saja yang mereka inginkan. Nah ceritanya Kakak Saarah ingin membelikan buku, namun samapi di toko buku buku bingung buku yang mana ditambah lagi kebanyakan harganya di atas anggaran mereka, akhirnya dia membatalkannya dan beralih ke sarung tangan karena tahu uminya sering tidak pakai sarung tangan saat mengendarai motor. Ganti adiknya yang ingin membelikan buku, namun namanya juga anak-anak yang selalu diliriknya adalah buku anak-anak, dari buku mewarnai, menggunting, ANAK PAUD, belajar membaca, dongeng, dll. Kakak Aila yang selalu protes ini buku mau buat adik atau umi? Karena tetap kekeh ingin membeli buku akhirnya saat dia mengambil buku "I Can Say Insya Allah" saya bilang sudah tidak apa-apa, ini juga tidak apa-apa. Bukunya buat umi tapi sebenarnya umi kebagian bacain cerita buat adik, dan diapun tersenyum bahagia.

"Nak apapun hadiahnya, umi akan menerimanya dengan bahagia karena sejatinya bukan apa hadiahnya namun perhatian dan kepedulian kalian menunjukkan betapa kalian sangat menyayangiku, dan bagi umi kalian adalah anugerah terindah yang umi punya, lewat kalian umi banyak belajar tentang kehidupan".

"Selamat Hari Ibu"





Selasa, 19 Desember 2017

BERMAIN JUALAN BUKU

BERMAIN JUALAN BUKU

Hari/tgl           :Selasa/19 Desember 2017
Waktu  :08.30 – 09.30
Tempat            :Rumah Kita

Hari ini kami bertiga (Laila, Husna dan saya) bermain jualan, Laila dan Husna berperan sebagai penjual sekaligus pembeli, dan saya sebagai pembeli sekaligus ibu dari seorang anak.
Saya berbelanja buku di Toko Laila dan Husna, Laila dan Husna saling membeli produk, meski yang dijual sama sama buku namun bukunya berbeda. Disela sela kegiatan, saya membacakan buku untuk Husna (Nabi Sayang Allah dan Aku Bilang Masya Allah)

Hal-hal yang dipelajari hari ini:
  •   Adab jual beli dalam Islam misalnya: Dalam proses jual beli hrs jujur seperti yang dicontohkan Rosulullah, boleh menawar bila merasa harga barang terlalu mahal namun tidak boleh memaksa dan tetap menjaga sikap saling menghargai. Membayar sesuai dg harga yang telah disepakati. Mengambil barang setelah membayar.
  •  Mengenal uang sebagai alat pembayaran, terutama untuk Husna
  •  Belajar berhitung
  • Mengenal cara berdagang, harus segera restock bila barang dagangan mulai habis

Tanda Ketertarikan:
  • Hampir setiap hari mereka mengajak bermain ini
  • Tidak cepat bosan
  • Anak-anak tampak bahagia 





Sabtu, 09 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 10)

Bismillahirrahmanirrahim

Waktu sangat cepat berlalu pantaslah kiranya jika dikatakan waktu adalah pedang, tak terasa hari ini adalah hari ke-10 Tantangan 10 hari Game Bunda Sayang Level 2.

Pagi ini saya mengamati tanaman sayur di pekarangan dari jendela, karena semalam hujan gerimis dan tanah lumayan basah jadi kami tidak perlu menyiramnya. Namun ada hal lain yang menarik perhatianku ternyata  tanaman kacang  nya sudah mulai tumbuh. Segera saja saya memanggil Kakak Saarah dan Dik Husna yang sedang bermain di halaman karena kebetulan hari ini sekolah libur.

Mereka pun segera datang, dan kamipun segera berkeliling untuk memeriksanya, dan ternyata baru 2 tempat yang tumbuh. Melatih kemandirian ini bakalan tambah seru karena kami bisa mengamati secara langsung tahap demi tahap pertumbuhan tanaman.Bakal tambah berbinar mata mereka. Selain itu hari ini kami juga menanam bayam, sawi, selada air, dan seledri. Semoga semua bisa tumbuh subur dan mendatangkan banyak manfaat. Aamiin.

Kegiatan makan sendiri untuk Dik Husna juga berjalan lumayan lancar, tapi entah kenapa ya sebelum mulai makan sendiri dia pasti meminta 2-3 suap untuk disuapin dulu. Belum bisa meninggalkan kebiasaan satu ini. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi. Semoga tetap selalu terjaga semangat Ibu dan anak.

Sedangkan kegiatan mandi sendiri bagi Kakak Saarah sudah mulai menjadi kebiasaan, sudah tidak banyak mengeluh dan protes, hanya saja masih ada catatan masih susah untuk tertib jadwal mandi sorenya, masih harus disuruh berulang-ulang belum bisa mandi atas kesadaran sendiri. PR buat saya bagaimana menumbuhkan semangat kemandirian ini pada diri anak-anak.


#harike-10
#game level2
#tantangan10hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundsayiip

Jumat, 08 Desember 2017

Game Bunda Sayang level 2 (Day 9)

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ke-9 tantangan 10 hari. Hari ini latihan kemandirian anak-anak berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Hari ini Kakak Saarah bangun pagi agak awal, karenanya Kakak Saaarah hari ini tidak terlambat ke Sekolah. 

Kurang lebih jam 06.00 saat kakaknya berangkat ke seolah, saya coba mengingatkannya tentang tanaman-tanamannya dan diaa menyambutnya dengan antusias, jadilah pagi tadi kami bertiga menyiram tanaman.

Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan mandi, kali ini pun berjalan lancar tanpa ada drama dan alasan, ganti baju, sarapan, prepare peralatan sekolah semua berjalan lancar. Dan prestasinya hari ini adalah Kakak Saarah bisa menyelesaikan semuaya tepat waktu, sehingga tidak terlambat datang ke sekolah malah cenderung awal. Umi bangga padamu Kakak.

Begitu pula dengan Dik Husna hari ini, semua berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Dari sarapan, makan siang dan makan malam semua dilakukan sendiri. Alhamdulillah. Semoga selalu konsisten.

#harike-9
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundSayIIP

Kamis, 07 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 8)

Bismillahirrahmanirrahim

Masih tentang Melatih Kemandirian Anak, hari ini memasuki hari ke-8 tantangan 10 hari. Ada banyak keseruan di dalamnya ada kalanya anak begitu bersemangat sampai melebihi dari target yang kita harapkan, namun ada masanya anak-anak mulai terlihat enggan atau malas melakukannya.

Hal ini pula yang terjadi pagi ini dengan Kakak Saarah, pagi hari sekitar jam 6.30 sudah minta disiapkan air hangat untuk mandi, namun saat air sudah siap dia malah malas-malasan untuk mandi. Harus di jemput dulu lah, minta dibukain baju dulu lah dan akhirnya malah minta sekalian dimandikan umi. Akhinya saya pun mengikutinya masuk kamar mandi. Namun daripada saya benar-benar memandikannya saya memilih mengambil kesempatan ini untuk mengetahui caranya mandi sendiri (karena biasanya saat mandi sendiri dia tidak mau dilihat orang lain dan mengunci kamar mandi dari dalam). Saya ambilkan sikat dan odol, ini gosok gigi dulu,  setelah selesai lalu saya ambilkan sabun, dia sempet mau protes lalu saya bilang kan biasanya sudah pinter mandi sendiri, ayo mulai di sabun badannya, dia pun mau. Saya mengamatinya dan ternyata Kakak masih kesulitan meraih daerah bagian belakang, leher dan ketiak juga terlupa. Syukurlah dengan kejadian ini semoga bisa memperbaiki cara Kak Saarah mandi agar lebih bersih lagi.

Kegiatan ke-2 yaitu berkebun, hari ini Kakak saarah dan Dik Husna menyiram tanaman sayur dan  dilanjutkan menanam biji buah srikaya. Menanam buah Srikaya ini adalah permintaan Kak Saarah dari kemarin. Ceritanya dia dikasih buah Srikaya oleh temannya lalu bijinya dia kumpulkan untuk ditanam, katanya karena dia sangat suka dengan buah Srikaya. Semoga bisa tumbuh dan berbuah ya Kak buah Srikayanya.

Latihan Kemandirian untuk Dik Husna adalah mandiri makan sendiri. Sebenarnya Dik Husna bisa dikatakan sudah bisa makan sendiri, dan makanannya pun sudah rapi tidak banyak yang tercecer meski saat makan lauk dia lebih suka memakai tangannya dari pada sendok. Tapi kadang-kadang kok ya tetep masih pingin disuapi atau minimal 1 atau 2 kali suapan harus disuapi dulu. Memang kudu sabar ya melatih kemandirian anak-anak. Kita tidak bisa memaksakan proses harus selesai dalam berapa hari, minggu atau bulan. Terus Semanagat, Semoga berhasil!

#harike8
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundsayiip

Rabu, 06 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 7)


Bismillahirrahmanirrahim

Tantangan Game Bunda Sayang Level 2 telah masuk hari ke 7. 
Hasil untuk Dik Husna hari ini:
  • Makan sendiri OK, hanya catatan minta disuapi dulu untuk memulainya
  • Membantu kakak berkebun: menanam kacang panjang



Hasil untuk Kakak Saarah hari ini:

  • Mandi dan ganti baju sendiri OK
  • Berkebun: karena semalam hujan jadi tidak perlu menyiram tanaman, maka kegiatan berkebun hari ini dilanjutkan dengan menanam kacang panjang.
  • Setelah selesai menenam kacang panjang dilanjutkan dengan belajar bagian bagian pohon, Kakak Saarah antusias sekali mengajari adiknya menyanyikan lagu tentang pohon.




#harike7
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundsayiip

Selasa, 05 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 6)

Bismillahirrahmanirrahim

Tantangan Hari ke-6

Melanjutkan tantangan sebelumnya hari ini Kakak Saarah dengan mandi sendiri di tambah dengan berkebun (merawat tanamannya). Untuk mencuci alat makan sendiri sementara di skip dulu. Sedangkan Dik Husna masih dengan makan sendiri plus membantu kakaknya berkebun.

Hari meski dengan sedikit drama namun masih bisa dikatakan sukses. Hanya saja di sore hari ada insiden kecil yaitu Kakak Saarah belajar naik sepeda dibantu kakaknya, namun terjatuh dan kakinya ada sedikit luka. Akibatnya saat mandi sore Kakak Saarah minta bantuan karena takut luka di kakinya terkena air.



#harike6
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#melatih kemandiriananak
#kuliahbundsayiip





Senin, 04 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 5)

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini saya mengagendakan untuk ngobrol berdua dengan Kak Saarah, mencoba mengkomunikasikan perihal kemandirian apa saja yang ingin dicapainya lebih dulu. pertama-tama saya mengapresiasi akan konsistensinya untuk mandi sendiri dalam beberapa hari ini. Namun untuk mencuci alat makan sendiri masih sering bolong-bolong. Lalu saya mencoba menanyakan kira-kira hal apalagi yang ingin Kakak bisa lebih dulu? Dan jawabannya sungguh di luar dugaan saya katanya ya yang sesuai dengan cita-citaku, aku kan mau jadi ilmuwan tumbuh-tumbuhan ya aku maunya yang ada hubungannnya dengan itu.

Setelah memikirkannya beberapa saat akhirnya saya memutuskan untuk menuruti keinginannya, saya pun menawarkan bagaimana kalau hari ini kita menanam beberapa sayuran di pekarangan rumah, dan dia pun setuju dengan antusiasnya. Kebetulan sekali sebenarnya sudah beberapa waktu yang lalu saya berencana menanam berbagai sayuran di sekitar rumah namun karena berbagai hal ternyata lupa terus. Akhirnya sepulang mengantarnya ke sekolah saya dan Husna segera berbelanja beberapa buah bibit sayuran.

Sepulang sekolah dia pun dengan antusias bertanya kapan jadinya menanam sayur nya, saya katakan sore saja kalau sudah tidak panas, karena takut bibitnya cepat layu kalau ditanam pas cuaca sedang panas-panasnya plus biar kitanya tidak kepanasan juga. Jadilah sekitar jam 4 sore kami bertiga menanam bibit terong ungu, terong hijau, tomat, cabe merah keriting dan cabai rawit. Dan saya berpesan agar mereka merawat tanamannya setiap hari.



Sedangkan untuk kemandirian mandi sendiri hari ini Kak Saarah sedang tidak mau dibujuk, tiba-tiba saja dia ingin dimandikan seharian ini, kalau sudah ngotot begini biasanya tidak akan selesai selesai kalau tidak dituruti, mucul sifat keras kepalanya. Akhirnya pagi ini Kak Saarah mendinya masih dimandikan umi, namun Alhamdulilah ternyata sore nya sudah mau mandi sendiri lagi setelah asyik berkebun. Dan untuk cuci piingnya dia ngeles, kan sudah berkebun jadi aku gak nyuci piring, dia maunya salah satu saja. Ya tidak apa -apa yang penting tetap berproses ya Kak.

Beda lagi dengan Dik Husna, awalnya saya merasa kalau dia sudah cukup sukses denan belajar makan sendiri nya, namun ternyata ada kalanya dia tetap maunya di suapi, seperti hari ini di pagi hari mau makan sendiri tapi disuapi dulu 3x suapan, dan sore nya malah maunya makanannya ditata di sendok dan dia tinggal menyuapkan ke mulut saja, namun setelah habis setengah akhirnya dia pun mau makan sendiri. Memang benar sekali kiranya untuk membuat sebuah kebiasaan diperlukan waktu yang lama dan terus menerus, sebagai orang tua kita harus benar-benar sabar kalau ingin sukses melatih kemandirian anak-anak kita.

Sebenarnya Dik Husna sudah memiliki kepedulian yang tinggi. Setiap melihat saya melakukan sesuatu dia sering sekali menawarkan bantuan, misalnya saat saya sedang memasak tak jarang dia ikut membantu memotong sayuran atau mencelupkan tahu dan tempe ke dalam bumbu, ikut saya mencuci baju, bahkan mau juga belajar nyuci piring meski harus numpuk 2 kursi agar nyampe di tempat cucian. Dan Hari ini giliran Dik Husna membantu saya beres-beres rumah dan menyapu. Meski hasilnya belum benar-benar bersih tapi saya selalu berusaha mengapresiasinya bahwa saya bangga karena Dik Husna sudah mau belajar menyapu dan beres-beres rumah hari ini. Dan hadiahnya cukup dikasih jempol, pelukan dan ciuman dan dengan bahagia dia akan mengatakan:"Aku Sayang Umi". Semoga dengan hal-hal kecil ini akan menjadikanmu manusia yang mandiri di kemudian hari. Aamiin.


#harike5
#gamelevel2
#tantangan 10 hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundsayiip



Minggu, 03 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 4)

Bismillahirrahmanirrahim

Tantangan 10 hari "Melatih Kemandirian Anak" memasuki hari ke-4. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dalam beberapa hari. Misalnya antusias anak dalam berlatih kemandirian, satu hari telah berhasil melewati tantangan dengan baik bisa jadi di hari berikutnya ternyata belum bisa. Kita sebagai orang tua tidak bisa memaksakan target kita begitu saja melainkan juga harus memperhatikan kesiapan dan keinginan anak. Butuh banyak belajar untuk menjaga konsistensi dan butuh persiapan banyak tangki kesabaran dalam melatihkan kemandirian pada anak.

Hal ini juga yang bisa saya amati pada anak-anak saya, seperti pada Kakak Saarah dimana saya mentargetkan pekan ini untuk mandiri mencuci alat makan sendiri ternyata dia lebih enjoy dan konsisten pada mandi sendiri dengan segala persiapannya. Sedangkan Dik husna sudah mulai konsisten untuk makan sendiri tanpa di suapi.

Hari ini karena bertepatan dengan Hari Ahad, anak-anak libur sekolah. Hari ini saya tidak ingin fokus pada target-target saya tapi akan mencoba mengikuti kemauan anak-anak sambil melihat peluang dimana kira-kira bisa melatih skill kemandirian mereka.

Hari ini saya berencana membuat cemilan, karena di rumah ada stock ubi ungu maka saya memutuskan untuk mengolah ini saja. Setelah menimbang beberapa saat sambil melihat stok bahan-bahan yang ada akhirnya saya memutuskan untuk membuat timus ubi ungu. Biasanya Kakak Saarah dan Dik Husna suka membantu saya memasak di dapur. Dan benar saja saat kebetulan Kakak Saarah masuk ke dapur dan melihat saya sedang membuat sesuatu, dia pun tertarik mendekat dan bertanya: "Umi lagi buat apa? aku mau bantu boleh?" Jawab saya: "Boleh dong, cuci tangan dulu lalu bersihkan pake lap baru boleh membantu". Dan kemudian kami pun asyik berkreasi membuat timus aneka bentuk ada bentuk bulan sabit, lonjong dan lingkaran. Saat membuat cemilan saya usahakan membebaskan anak membuat bentuk sesuai keinginannya, menurut saya ini juga salah satu cara menghargai kreatifitasnya. Tak bertahan lama Kakak Saarah pun tergoda untuk bermain dengan kakaknya.

Dan yang berikutnya masuk dapur adalah Dik Husna. Tak jauh beda dengan kakanya diapun segera tertarik untuk membantu saya. Sama seperti kakaknya juga Dik Husna pun tak bertahan lama di dapur. Ya tidak apa-apa, namanya juga masih anak-anak masih tahap belajar. Bagi saya pribadi anak-anak seusia mereka punya keinginan membantu orang tuanya sudah merupakan sikap yang layak diapresiasi. Bukan semata-mata hasil yang dinilai. Pada tahap ini saya cenderung lebih pada membangun imaji positif tentang dapur, tentang keseruan memasak agar kelak mereka punya rasa suka untuk memasak.



Kegiatan selanjutnya ternyata anak-anak minta ditemani jalan-jalan, tentu saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini karena saat jalan-jalan bersama biasanya akan banyak hal yang bisa kita eksplor. Benar ternyata sebelum berangkat jalam-jalan mereka menyiapkan cemilan yang kami buat tadi sebagai bekal yang nanti akan dimakan bersama teman-temannya. Membiasakan anak berbagi dengan hal-hal kecil yang bisa dilakukannya. Selain itu hal lain yang bisa ditanamkan adalah kasih sayang dan perhatian karena biasanya kita jalan-jalannya rombongan banyak anak, dan anak-anak yang lebih besar akan kebagian mengurus anak-anak yang lebih kecil. Dan masih banyak lagi tentunya.


Semoga kegiatan hari ini bisa menjadi salah satu kenangan indah yang mengisi memori anak-anak sebagai bekal di kehidupannya kelak. Aamiin Ya Robbal Alamin.

#harike4
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundsayiip


Sabtu, 02 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 3)

Bismillahirrahmanirrahim

Tantangan hari ke-3 kali ini saya masih melanjutkan skill kemandirian di 2 hari sebelumnya yaitu mandi sendiri dan cuci alat makan sendiri untuk Kakak Saarah dan belajar makan sendiri untuk Dik Husna.

Seperti biasa saat bangun tidur saya selalu berusaha mengucapkan "Selamat Pagi" kepada ke-3 putriku disertai senyum termanis yang bisa saya buat plus sebuah doa "Semoga harimu menyenangkan" dan disertai pelukan dan ciuman untuk anak kedua dan ketiga, sedang kalau anak pertama akan dianggap lebay. Dengan begitu saya berharap mereka bertiga bisa memulai aktivitas sepanjang hari dengan bahagia.

Pagi ini Kak Saarah memulai aktivitas mandi pagi lebih awal dari biasanya dan dengan kesadaran sendiri, mengganti baju sendiri, memakai sepatu dan kaos kaki sendiri, menyiapkan alat-alat tulis sendiri. Ada sebuah prestasi hari ini meskipun menyiapkan segala sesuatu sendiri Kak Saarah bisa tepat waktu sampai di sekolah padahal biasanya sering terlambat. Umi bangga padamu nak dari hari ke hari Kakak Saarah semakin mandiri.

Pagi ini setelah mengantar Kakak Saarah sekolah, saya dan Dik Husna berjalaan-jalan keliling kampung mumpung cuaca cerah. Saya selalu berusaha menyempatkan diri melakukan aktivitas ini minimal 1-2 kali dalam sepekan bila tidak hujan. Sejuknya udara pagi di pedesaan, menikmati pemandangan alam, deretan pegunungan di sebelah selatan, melihat dan mengamati berbagai tumbuhan dan hewan adalah sarana belajar yang sangat baik menurut saya untuk anak seusia Dik Husna. Dan hari ini kami mengamati bebek dan burung bangau, dan secara otomatis pasti Dik Husna akan berusaha menghitungnya. Dari hal hal yang diamatinya dia telah belajar mengenal angka, tempat hidup hewan, makanan hewan, dll.

Dari kegiatan-kegiatan seperti itulah sejak beberapa bulan yang lalu Kakak Saarah bila ditanya "Apa cita-citamu?" maka dengan percaya diri selalu menjawab: "Ilmuwan tumbuh-tumbuhan". Semoga tercapai cita-citamu Kak.



Dan ternyata kegiatan Kak Saarah di TK hari ini juga sama olah raga jalan-jalan seputar lingkungan sekolahnya. Wah kompakan kita padahal tak terencana. Dan saat di rumah seusai makan siang saya ingatkan untuk mencuci alat makannya diapun menjawab: "Hari ini aku capek sekali, aku tidak nyuci dulu, besok aja aku nyucinya". Saya pun mencoba membujuknya: Kan cuma piring 2 buah sayang?" Diapun tetap menolak. Ya sudahlah mungkin Kakak benar-benar capek hari ini.

"Benar-benar butuh Kesabaran dan Waktu untuk Melatih Kemandirian Anak-anak. Tidak bisa didapatkan hanya dalam waktu satu dua hari saja."


Tabel Kemandirian Saarah dan Husna


#harike-3
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundsayiip



Jumat, 01 Desember 2017

Game Bunda Sayang Level 2 (Day 2)

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini masih melanjutkan tantangan 10 hari Melatih Kemandirian Anak hari kedua. Dalam satu pekan ini skill yang ingin saya latihkan masih sama yaitu: Belajar konsisten makan sendiri untuk Dik Husna dan Belajar konsisten mencuci sendiri peralatan makan dan minumnya untuk Kakak Saarah dan dengan kemauannya sendiri menambahkan mandi sendiri dan aneka aktivitas yang mengikutinya dari menyiapkan baju ganti dan memakai baju sendiri.


Hari ini Kakak Saarah terlihat sangat bersemangat, dari pagi saat saya coba mengingatkan tentang aktifitas kemandiriannya langsung dia menjawab iya iya. Dan semua berjalan dengan lancar, iya Hari ini Kakak Saarah lulus mencuci alat makan dan minum sendiri plus mandi sendiri, menyiapkan baju sendiri, pake baju sendiri sampai menyisir rambut sendiri, hanya dengan sedikit bantuan karena belum bisa memasangkan resleting dan mengancingkan baju.

Sementara Dik Husna saat pagi saya ingatkan akan prestasinya di hari kemarin dan agar melanjutkannya di hari ini juga nampak bersemangat. Namun setibanya waktu makan, dia mogok tidak mau makan sendiri dan minta disuapi lagi. Tidak mau menyerah begitu saja sayapun mencoba menjelaskan kembali bahwa dia sudah besar jadi sudah waktunya makan sendiri tidak disuapi, namun dia tetap menolak, bahkan kedua kakaknya pun ikut memotivasi namun dia tetep kekeh pada pendiriannya dengan berbagai alasan ada yang lagi capek, tangannya sedang sakit yang intinya maunya disuapin. Okelah bujukan terakhir biasanya mempan disuapi satu kali ya setelah itu makan sendiri, ternyata tetap tidak mau, 2 kali, 3 kali tetap tidak mau dan maunya banyak kali. Baiklah saya mengalah kali ini daripada tidak jadi makan. Selanjutnya saya suapi dia beberapa kali setelah itu saya tawarkan lagi untuk melanjutkan sendiri tetap tidak mau. Dan akhirnya hanya sampai saya menyiapkan nasi lauk plus sayur di sendok dan dia tinggal menyuapakan sendiri ke mulutnya saja.



Untuk makan siang dan sorenya sudah mau makan sendiri lagi tanpa banyak berdebat. Alhamdulillah. Semoga besok bisa lebih baik dari hari ini.


#harikedua
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundsayiip