Hari Sabtu kemarin saya dan keluarga pulang kampung ke tanah kelahiran saya di Desa Caruban Kecamatan Ringin Arum Kabupaten Kendal.
Tak disangka ternyata pada keesokan harinya Ahad tanggal 27 Agustus 2017 warga kampungku mengadakan perayaan HUT kemerdekaan RI ke-72.
Bagi saya yang sudah bertahun tahun tidak pernah pulang saat momen kemerdekaan hal ini menjadi catatan yang sangat menarik. Bagaimana tidak, di sebuah kampung kecil yang dulu saat saya tinggal disana merupakan kampung sepi dengan minim kegiatan, tapi hari ini mampu mengadakan perayaan kemerdekaan dengan sangat meriah.
Berikut ini adalah beberapa catatan saya tentang perayaan Agustus-an di kampungku
Jenis Kegiatan
Dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI kali ini di kampungku menyelenggarakan aneka lomba dan pentas seni. Sebagaimana biasanya lomba yang diadakan di sini tidak jauh berbeda dengan lomba Agustus-an di tempat lain. Lomba yang diadakan untuk kategori anak SD dan TK antara lain: lomba kelereng, lomba makan kerupuk, lomba menyundul air dalam plastik, lomba ambil uang koin yang disematkan ke dalam buah jeruk, dan lomba balap karung. Selain itu ada lomba yang dikhususkan untuk ibu ibu yaitu: lomba tangkap lele, lomba memasukkan ballpoin ke dalam botol dan lomba caping. Sedangkan lomba bagi bapak-bapak ada balapan karung dan panjat pinang.
Namun ada ssedikit perbedaan jalannya lomba yang dimulai sekitar pukul 08.00 dan selesai pukul 16.00 ini. Banyaknya kategori lomba memungkinkan setiap anak untuk menjadi pemenang, jalannya lomba yang terkesan santai tapi menyenangkan. Bahkan lomba tangkap lele bagi ibu ibu menjadikan setiap ibu adalah juara, bagaimana tidak? Berapapun lele yang berhasil ditangkap boleh dibawa pulang. Satu lagi yang menarik di sini adalah selain ibu ibu warga kampung sebagai peserta lomba, ibu ibu dari kampung sekitar dan yang kebetulan sedang pulang kampung seperti saya juga dipersilahkan untuk ikut bergabung dan memeriahkan acara. Seru bukan?
Lomba balap karung untuk bapak bapak dilakukan dengan menali karung di bawah kepala dan dilengkapi dengan helm, dalam lomba ini peserta tidak diperbolehkan lari melainkan jalan cepat sambil jongkok. Dalam lomba ini tidak diambil juara 1, 2 dan 3 melainkan setiap kelompok diambil 1 pemenang tercepat dan mendapat hadiah langsung berupa uang tunai Rp 25.000,00 dan 1 botol oli.
Setelah ishoma kegiatan dilanjutkan dengan pentas seni. Kali ini menampilkan pertunjukkan drama yang diperankan oleh pemuda pemuda kampungku yang menyebut diri mereka dengan nama "Pemuda Pandhawa". Pertunjukkan kali ini mengambil tema "Mengenang Pahlawan" mengisahkan tentang perjuangan seorang kyai yang berjuang merebut kemerdekaan.
Lomba panjat pinang dipilih sebagai lomba penutup dalam perayaan kali ini. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Panjat pinang kali ini memperebutkan hadiah utama TV berwarna 21", uang tunai Rp 500.000,00, dan berbagai hadiah lainnya. Semakin sore suasanan lomba semakin ramai, hampir setiap warga kampung ikut keluar rumah untuk berpartisipasi atau sekedar menjadi penonton saja. Bahkan banyak penonton yang berasal dari kampung kampung sekitar.
Semangat Berbagi
Perayaan HUT Kemerdekaan di kampungku ini tidak akan dapat berlangsung dengan meriah tanpa adanya kerjasama dan kekompakan yang bagus dari para warganya. Dalam kegiatan ini mereka benar benar terlihat sangat kompak dan antusias. Hal ini dapat dilihat dari Banyaknya warga yang berpartisipasi, hampir semua warga ikut ambil bagian sebagai peserta lomba dimulai dari usia TK bahkan sampai nenek nenek pun ikut berlomba memeriahkan kegiatan. Dalam segi pendanaan selain iuran wajib dari setiap KK, ternyata ada beberapa warga yang dengan kesadaran pribadi bersedia untuk menjadi sponsor dalam acara ini. Sebut saja diantaranya:
Setelah ishoma kegiatan dilanjutkan dengan pentas seni. Kali ini menampilkan pertunjukkan drama yang diperankan oleh pemuda pemuda kampungku yang menyebut diri mereka dengan nama "Pemuda Pandhawa". Pertunjukkan kali ini mengambil tema "Mengenang Pahlawan" mengisahkan tentang perjuangan seorang kyai yang berjuang merebut kemerdekaan.
Lomba panjat pinang dipilih sebagai lomba penutup dalam perayaan kali ini. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Panjat pinang kali ini memperebutkan hadiah utama TV berwarna 21", uang tunai Rp 500.000,00, dan berbagai hadiah lainnya. Semakin sore suasanan lomba semakin ramai, hampir setiap warga kampung ikut keluar rumah untuk berpartisipasi atau sekedar menjadi penonton saja. Bahkan banyak penonton yang berasal dari kampung kampung sekitar.
Semangat Berbagi
Perayaan HUT Kemerdekaan di kampungku ini tidak akan dapat berlangsung dengan meriah tanpa adanya kerjasama dan kekompakan yang bagus dari para warganya. Dalam kegiatan ini mereka benar benar terlihat sangat kompak dan antusias. Hal ini dapat dilihat dari Banyaknya warga yang berpartisipasi, hampir semua warga ikut ambil bagian sebagai peserta lomba dimulai dari usia TK bahkan sampai nenek nenek pun ikut berlomba memeriahkan kegiatan. Dalam segi pendanaan selain iuran wajib dari setiap KK, ternyata ada beberapa warga yang dengan kesadaran pribadi bersedia untuk menjadi sponsor dalam acara ini. Sebut saja diantaranya:
- Kerupuk Goreng Pasir GAFA
- Warung Bakso dan Mie Ayam Lumintu yang bersedia memberikan voucher makan gratis 1 mangkok bakso atau mie ayam bagi setiap pemenang semua kategori lomba
- Bengkel Motor Cah Nom menjadi sponsor utama dalam lomba balap karung bapak bapak
- Bengkel Motor Pak Dhe Motor
- Bengkel Motor Lek Ndon
Padahal usaha mereka belum bisa dibilang besar lho, salut buat mereka yang sudah memiliki semangat berbagi meski usaha masih kecil. jadi terbanyang jaman muda dulu bagaimana sulitnya mencari sponsor saat akan mengadakan kegiatan.
Catatanku untuk Lomba Lomba Agustus-an
Bahwasannya lomaba Agustus-an seringnya diperuntukkan bagi anak-anak, para orangtua kadang hanya menganggapnya sebagai hal sepele hanya lomba saja sudah biasa ada yang menang dan ada yang kalah. Kadang mereka kurang menyadari bagaimana anak anak meresponnya. Setiap anak pada dasarnya pasti ingin menjadi pemenang, setiap mereka siap untuk menang dan tidak siap untuk kalah, kadang mereka tidak bisa menerima mengikuti lomba hanya untuk bersenang-senang, ikut lomba ya untuk menang. Dalam beberapa artikel parenting yang pernah saya baca saya ketahui bahwa anak usia di bawah 7 tahun belum saatnya mereka mengikuti lomba, lomba apapun itu. pada usia ini setiap mereka adalah pemenang dan ini penting bagi pertumbuhannya. Maka bagi para penyelenggara lomba alangkah baiknya bila memperhatikan hal ini jika mengadakan lomba yang pesertanya anak usia 7 tahun ke bawah diusahakan setiap anak bisa menjadi juara. Jangan hanya mengambil juara 1, 2 dan 3. Mungkin kategorinya bisa dirubah juara tercepat, juara terbaik dalam teknik, juara paling sesuai dengan ketentuan dan lain lain, bahkan yang tidak sampai finish pun bisa menjadi juara karena telah berani tampil dan ikut berlomba. Semuanya adalah juara dan semuanya mendapat hadiah, anak anak pasti senang. Bukankah tujuan dari mengadakan lomba untuk anak anak sebenarnya agar membuat mereka senang? Lalu bagaimana kalau kita mengadakan lomba ternyata hanya 3 anak yang senang, sementara puluhan anak lainnya malah sedih dan tidak bahagia?
Selanjutnya saya mau menggarisbawahi untuk lomba memperebutkan uang koin yang ditancapkan dalam buah jeruk. Dalam beberapa kasus banyak penyelenggara yang tidak memperhatikan faktor kebersihan pada jenis lomba ini. Perlu diingat dalam lomba ini bagian tubuh yang digunakan adalah gigi dan mulut. oleh karenanya faktor kebersihan harus benar benar diperhatikan karena bisa saja apa yang ditempelkan pada buah jeruk itu secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh melalui mulut saat sedang menggigit uang, yang bisa jadi sebenarnya itu sangat tidak baik bagi tubuh.
Menurut saya beberapa hal yang perlu dilakukan bila ingin mengadakan lomba ini:
Catatanku untuk Lomba Lomba Agustus-an
Bahwasannya lomaba Agustus-an seringnya diperuntukkan bagi anak-anak, para orangtua kadang hanya menganggapnya sebagai hal sepele hanya lomba saja sudah biasa ada yang menang dan ada yang kalah. Kadang mereka kurang menyadari bagaimana anak anak meresponnya. Setiap anak pada dasarnya pasti ingin menjadi pemenang, setiap mereka siap untuk menang dan tidak siap untuk kalah, kadang mereka tidak bisa menerima mengikuti lomba hanya untuk bersenang-senang, ikut lomba ya untuk menang. Dalam beberapa artikel parenting yang pernah saya baca saya ketahui bahwa anak usia di bawah 7 tahun belum saatnya mereka mengikuti lomba, lomba apapun itu. pada usia ini setiap mereka adalah pemenang dan ini penting bagi pertumbuhannya. Maka bagi para penyelenggara lomba alangkah baiknya bila memperhatikan hal ini jika mengadakan lomba yang pesertanya anak usia 7 tahun ke bawah diusahakan setiap anak bisa menjadi juara. Jangan hanya mengambil juara 1, 2 dan 3. Mungkin kategorinya bisa dirubah juara tercepat, juara terbaik dalam teknik, juara paling sesuai dengan ketentuan dan lain lain, bahkan yang tidak sampai finish pun bisa menjadi juara karena telah berani tampil dan ikut berlomba. Semuanya adalah juara dan semuanya mendapat hadiah, anak anak pasti senang. Bukankah tujuan dari mengadakan lomba untuk anak anak sebenarnya agar membuat mereka senang? Lalu bagaimana kalau kita mengadakan lomba ternyata hanya 3 anak yang senang, sementara puluhan anak lainnya malah sedih dan tidak bahagia?
Selanjutnya saya mau menggarisbawahi untuk lomba memperebutkan uang koin yang ditancapkan dalam buah jeruk. Dalam beberapa kasus banyak penyelenggara yang tidak memperhatikan faktor kebersihan pada jenis lomba ini. Perlu diingat dalam lomba ini bagian tubuh yang digunakan adalah gigi dan mulut. oleh karenanya faktor kebersihan harus benar benar diperhatikan karena bisa saja apa yang ditempelkan pada buah jeruk itu secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh melalui mulut saat sedang menggigit uang, yang bisa jadi sebenarnya itu sangat tidak baik bagi tubuh.
Menurut saya beberapa hal yang perlu dilakukan bila ingin mengadakan lomba ini:
- Pastikan uang koin bersih. Sebelum dipakai terlebih dahulu cucilah uang koin menggunakan sabun dan tambahkan antiseptic bila perlu
- Pastikan bahan yang digunakan untuk mengoles jeruk adalah bahan bahan yang tidak berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Syukur syukur yang enak dimakan misalnya buah jeruk bisa dicelupkan ke dalam coklat masak selain menimbulkan efek belepotan di mulut dan wajah tentu peserta akan senang memakan coklat. Bisa juga dengan mengoles butter cream aneka warna atau selai aneka rasa, denga cara ini di jamin lombanya lebih seru dan pesertanya juga senang yang terpenting aman bila masuk ke dalam tubuh.
Demikian tadi sedikit catatanku tentang lomba Agustus-an di kampungku. Pokoknya salut buat warga kampung Rt 04 Rw 03 Desa Caruban. Aku bangga menjadi bagian dari kalian!
Teruslah berkarya untuk negeri
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72
Jayalah Negeriku!
Merdeka!
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar